Selasa, 03 Juli 2012

SMAN 5 Bekasi Jawara PIK Remaja Nasional

BANDUNG - Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) SMAN 5 Kota Bekasi sukses menjadi yang terbaik di tingkat nasional. PIK-R tahap tumbuh ini terpilih sebagai juara I lomba PIK-R unggulan tingkat nasional yang digelar dalam rangka Hari Keluarga XIX yang akan dipusatkan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB),Kepala SMA Negeri 5 Bekasi Dra.Hj. R. Neni Nuraeni,MM akan hadir diacara tersebut.
 Kepala Sub Bidang Ketahanan Remaja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Jawa Barat Linda Herliany menilai prestasi yang diraih SMAN 5 Bekasi memang layak diterima. Linda mengakui PIK-R SMAN 5 Bekasi memang memiliki berbagai keunggulan. Dari 28 indikator penilaian, sebagian besar di antaranya bernilai positif. Beberapa indikator penilaian tersebut antara lain pendidik sebaya dan konselor, pemahaman materi mengenai alat reproduksi, fasilitas yang dimiliki sekolah, hubungan kerja dengan mitra-mitra binaan, dan pembinaan. “Kelebihan PIK-R initerletak pada pengetahuan tentang remaja yang dimiliki oleh pengurus dan anggotanya bisa dibilang sangat baik dan merata. Selain itu, ketika menyampaikan informasi remaja, mereka mampu menyampaikan dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Inggris. Dari segi administrasi, mereka mampu mengemasnya dengan gaya remaja. PIK ini pun bisa dibilang Tumbuh Plus yang sedang beranjak ke tegak, karena mereka punya ruang konseling khusus,” ujar Linda, Meskipun demikian, kata Linda, pembentukan Bina Kleuarga Remaja (BKR) di sekolah tersebut menjadi salah satu faktor penentu terpilihnya PIK-R ini. “Dari provinsi itu kita memunculkan ide ini. Kita kemudian bertanya bagaimana kalau BKR itu ada di sekolah? Ternyata setelah dikonfirmasi kepada juri. BKR ini yang menjadi alasannya,” terang Linda. Sementara itu, langkah PIK-R SMAN 5 Kota Bekasi tidak diikuti oleh PIK-R dari tahap Tegak dan Tegar. Tahap tegak yang diwakili oleh Kota Bogor tidak mampu mencapai tiga besar. Sedangkan wakil tahap tegar Kabupaten Bandung Barat menjadi Juara Harapan I.(NJM)

Kamis, 06 Oktober 2011

SMA Negeri 5 Bekasi Raih Osis Award II


KabarBekasi.com – Sebuah penghargaan pendidikan diberikan kepada SMA Negeri 5 Kota Bekasi, yaitu Osis Award II tingkat Kota Bekasi tahun ini. berlangsung di Balai Patriot Kantor Walikota Bekasi, Kamis (29/09).

“Kegiatan lomba Osis tersebut yakni, memberikan semangat belajar bagi para osis sekolah masing-masing. Mencari bibit unggul osis di Kota Bekasi dalam rangka mensukseskan Bekasi Cerdas.”, ujar Dedi Junaidi Ketua Panitia penyelenggara

“Lomba Osis tingkat SMA/SMK ini dihelat tanggal 20-23 September 2011. Hasil penilaian dewan juri berhasil memenangkan SMA Negeri 5 Kota Bekasi sebagai Best of the best alias juara terbaik”, tambahnya.

Tak hanya itu acara lainnya adalah, penghargaaan juga diberikan kepada sekolah berprestasi pada nominasi dengan kategori Organisasi, Kreatif dan lain yang sudah ditentukan panitia. Anggota DPRD Kota Bekasi, Heri Koeswara juga ikut menyerahkan langsung penghargaan di dampingi sejumlah pejabat Dinas Pendidikan (Disdik) lainnya

“Osis SMA juga untuk Meningkatkan ikatan persaudaraan dan kebersamaan dalam diri pengurus Osisi, juga dengan harapan kedepan dari Osis akan lahir calon-calon pemimpin di Kota Bekasi, selain itu kegiatan ini memiliki arti positif terutama bagi perkembangan dinamika, kreativitas, kompetisi dan kebersamaan.” Ujar Bang Pepen.

Selain H. Rahmat Effendi, sebagai PLT Walikota Bekasi, acara ini juga dihadiri oleh anggota DPRD Kota Bekasi Koeswara, kepala Dinas Pendidikan Encu Hermana, dan pejabat lainnya.

Pelajar RI Raih Medali di Olimpiade Astronomi


BANDUNG - Tim Olimpiade Astronomi Indonesia berhasil meraih dua medali perak dan satu perunggu dalam International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) ke-5 di kota Katowice dan Krakow, Polandia. Kompetisi bergensi ini digelar sejak 25 Agustus hingga 4 September 2011.

Tim Indonesia terdiri dari lima siswa yaitu Raymond Djajalaksana (SMA IPEKA Sunter Jakarta), Ko Matias Adrian Kosasih (SMA Negeri 5 Bekasi), Muhamad Wildan Ghifari (SMA Semesta, Semarang), Miftahul Hilmi (SMA Negeri 1 Gresik), dan James Lim (SMAK Petra Surabaya). Tim ini merupakan delegasi dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) untuk mengikuti IOAA ke-5.

Siswa peraih medali adalah Ko Matias Adrian Kosasih dan Raymond Djajalaksana yang menyabet dua medali perak dan satu medali perunggu yang diperoleh Muhamad Wildan Ghifari.

Dalam olimpiade internasional itu, mereka didampingi oleh Dr. Hakim L. Malasan (Institut Teknologi Bandung) sebagai leader dan Dr. Mohammad Ikbal Arifiyanto (Institut Teknologi Bandung) sebagai deputy leader, serta Rizal Alfian, S.Kom, M.Si (Direktorat Pembinaan SMA) sebagai observer.

Mereka harus berkompetisi melawan 134 siswa dari 29 tim yang berasal dari 26 negara. “Peserta IOAA kali ini jauh lebih banyak dari penyelenggaraan sebelumnya,” kata Rizal Alfian, melalui email yang diterima okezone, Senin (5/8/2011) malam.

Rizal, yang mewakili Direktorat Pembinaan SMA, mengatakan IOAA ke-5 diprakarsai Pemerintah Provinsi Silesia, Polandia dan Kementerian Pendidikan Polandia. “Selama di Polandia, Tim Olimpiade Astronomi Indonesia tidak mengalami hambatan dan gangguan yang berarti. Selanjutnya, IOAA ke-6 akan diselenggarakan Agustus 2012 di Rio De Janeiro, Brazil,” tuturnya.

Tim Olimpiade Astronomi Indonesia sendiri akan mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, Senin 5 September 2011 dengan menggunakan Qatar Airways Flight No. 670 pukul 21.45 Terminal 2D.(rhs)

Sumber Berita : Okezone.com

Sabtu, 11 Desember 2010

Tim Olimnpiade Astronomi Indonesia Meraih dua medali perunggu di Ukraina


Tim Olimpiade Astronomi Indonesia sukses meraih dua medali perunggu pada ajang 15th International Astronomy Olympiad (IAO) di Sudak, Crimea, Ukraina yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 24 Oktober 2010. Jumlah Negara peserta yang terlibat dalam event ini sebanyak 16 negara peserta dan diikuti sebanyak 84 siswa-siswi terbaik hasil seleksi Olimpiade Astronomi tingkat nasional dari setiap masing-masing negara.
Dua medali perunggu berhasil diraih oleh Agustinus Benyamin Prasetyo, siswa SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah dan Ko Matias Adrian Kosasih dari SMA Negeri 5 Bekasi, Jawa Barat. Mereka adalah siswa yang mewakili Indonesia untuk IAO ke-15 yang terseleksi oleh Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Pembinaan SMA pada ajang Olimpiade Sains bidang Astronomi dari Tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional.
Sebelum Keberangkatan ke Sudak, Crimea, Ukraina, Benyamin dan Adrian mendapatkan pembinaan khusus dari Tim Pembina Astronomi Nasional dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada IAO ke-15, Kementerian Pendidikan Nasional memberangkatkan dua siswa yang didampingi oleh dua Team Leader dan satu Observer. Mereka adalah Dr. Hakim L. Malasan, Dr. Dhani Herdiwijaya dan Rizal Alfian, S.Kom.
Dalam cuaca yang dingin bersuhu berkisar 5-12 derajat celcius, Benyamin dan Adrian telah berhasil melewati tahapan ujian yang dilombakan. Ada Tiga tahap yang harus dilalui oleh Benyamin dan Adrian, diantaranya adalah Theoretical Round (selama 4 jam), Observational round (selama 4 jam) dan Practical/Data Analysis (selama 4 jam). Selain ujian, peserta juga mengikuti beberapa program yang dilaksanakan di kota Sudak dan Crimea Ukraina. Program tersebut adalah program akademik yaitu kuliah umum yang disampaikan oleh Profesor Andrievsky S. M dari Odessa National University dan Dr. Tarasov A.E dari Crimea Astronomy Observatorium. Selain itu juga terdapat program budaya dan wisata, kesempatan ini peserta mempelajari tentang peninggalan sejarah di kota Sudak dan Crimea dengan mengunjungi Monumen Benteng Fortress, ekskursi ke Noviy Svet dan kunjungan ke Crimea Astrophysical Observatory yang memiliki Teropong Bintang berdiameter 2,6 meter.
Duta Besar Perwakilan Republik Indonesia di Ukraina melalui Ibu Tereza Amran selaku Sekretaris juga hadir di IAO ke-15 di Sudak, Crimea. Ibu Tereza mengatakan agar anak-anak yang berprestasi di tingkat dunia harus diperhatikan, walaupun mendapatkan perunggu tapi anak-anak kita telah berusaha semaksimal mungkin dengan membawa prestasi bangsa Indonesia di tingkat internasional, semoga tiba di tanah air tetap disambut dengan baik, ujarnya. Keberhasilan anak-anak disambut dan dilayani dengan baik oleh Kedutaan Republik Indonesia perwakilan di Ukraina dengan mengajak jalan-jalan dan makan bersama di kota Simferopol, Ukraina.
Tim IAO Indonesia akan tiba di bandara Soekarno Hatta-Cengkareng pada tanggal 25 oktober 2010 pukul 17.35 dengan menggunakan Turkish Airline

Sister School Sebagai Unjuk Kinerja Pendidikan Bertaraf Internasional


Refleksi Pengembangan Kerjasama

Dari sejumlah model kerjasama yang dikembangkan belum tampak perkembangan kesiapan sekolah dalam menunjukan kehandalan dan keyakinan diri untuk menjadi rujukan mutu belajar mengajar bagi negara-negara lain.

Hal tersebut terkait dengan kondisi psikologis para pendidik yang memandang bahwa kualitas pendidikan bangsa kita belum dapat setaraf dengan kinerja guru-guru dari negara lain. Kondisi ini tidak berkorelasi dengan rasa percaya diri siswa Indonesia yang menunjukan penampilan kompetitif dengan siswa dari negara lain pada ajang kompetisi internasional. Seharusnya para pendidik lebih memahami tentang apa kekurangan yang dimiliknya namun mengetahui pula keunggulan spesifik yang menjadi ciri khas yang dikuasainnya, sehingga memiliki keunggulan kompetitif terhadap pendidik dari negara lain.

Beberapa model unik yang dapat dijadikan contoh keunggulan ditunjukan dengan keunikan sekolah di dalam sistem pengembangan disiplin siswa, seperti di SMA Taruna Nusantara sehingga menjadi rujukan mutu bagi bangsa lain. SMA 4 Denpasar Bali mampu mengembangkan model belajar berbasis lingkungan sehingga kultur sawah dan ladang menjadi lingkungan belajar yang unik dan menarik perhatian bangsa-bangsa lain. Fenomena yang menarik dialami guru SMA 1 Subang (Ibu Rika) yang telah memenangkan predikat guru terbaik yang menerapkan model pembelajaran berbasis jaringan pada pertemuan guru sedunia di Korea tahun ini.

Dari seluruh agenda kerjasama itu, unsur wisata menjadi salah satu agenda penting dalam setiap kegiatan, sehingga semestinya setiap daerah dapat mengintegrasikan kerjsama sister school sebagai potensi untuk meningkatkan kepariwisataan. Contoh yang sangat terkenal dari upaya meningkatkan kerjasama siswa agar meramaikan kunjungan wisata dilakukan oleh SMA 4 Denpasar dengan Australia, Korea dan Jepang. Begitu juga kerjasama yang dikembangkan oleh sekolah di Washington DC dengan Tokyo. Selain berdampak pada meningkatnya pertukaran siswa, juga berdampak pada kunjungan orang tua siswa, sehingga meningkatkan potensi pariwisata.

Kendala

Sebagian besar sekolah masih mengalami kesulitan untuk membangun jaringan kerjasama, sehingga belum dapat melaksanakan kegiatan sister school. Sekolah-sekolah pada kelompok ini terkendala oleh minimnya pengalaman membangun kerjasama dengan sekolah-sekolah mitra dinegerinya sendiri, keterbatasan penguasaan Bahasa Inggris, keterbatasan kerjasama melalui jaringan teknologi informasi dan komunikasi serta kelemahan pada pengembangan sistem.

Kamis, 29 November 2007

PENGERTIAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAN (SBI)


SBI : ADALAH SEKOLAH NASIONAL YANG MENYIAPKAN PESERTA DIDIKNYA BERDASARKAN STÁNDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP) INDONESIA DAN TARAFNYA INTERNASIONAL, SEHINGGA LULUSANNYA MEMILIKI KEMAMPUAN DAYA SAING INTERNASIONAL.

( SBI = SNP + X )

SNP Standar komponen utama dlm SNP (PP 19/2005) : Standar Isi, Proses, Kompetensi lulusan, Pendidik & Tenaga kependidikan, Sarana & prasarana, Pengelolaan, Pembiayaan, dan Penilaian pendidikan.

X merupakan penguatan, pengayaan, perluasan, pendalaman, penambahan dan pengembangan terhadap SNP

Lulusan SBI diharapkan menguasai kemampuan-kemampuan kunci global agar setara dengan rekannya dari negara-negara maju, dengan tetap berjatidiri Indonesia.

SBI perlu mencari mitra internasional, sekolah atau lembaga tes/ sertifikasi (IS0) dari USA, Australia, Jerman, Perancis, Jepang, Singapore dll yang mutunya telah diakui secara internasional.


PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN SBI
1. Pengembangan SBI berpedoman pada SNP + X
2. Dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan prakarsa sekolah (demand driven and battom-up)
3. Kurikulum harus bertaraf internasional, yang ditunjukan oleh isi (content) yang mutakhir dan canggih sesuai dgn IPTEK global (matapelajaran ditulis dengan bahasa inggris)
4. Menerapkan MBS dlm mengelola sekolah yang dikelola dengan tatakelola yang baik (mengarah pada standar ISO)
5. Menerapkan PBM yang pro perubahan, yaitu yg mampu menumbuhkan dan mengembangkan daya kreasi, inovasi, nalar dan eksperimentasi untuk menemukan hal-hal baru.
6. Menerapkan prinsip2 kepemimpinan transformasinal/ visioner, yaitu kepemimpinan yg memiliki visi ke depan yang jelas, kemana SBI kan dibawa dan bagaimana cara menggerakan warga sekolah untuk mencapai visi yang diinginkan
7. Memiliki SDM yg profesional dan tangguh baik guru, kepala sekolah, tenaga tata usaha, komputer, laboran, pustakawan, penguasaan ICT dsb
8. Didukung oleh sarana dan prasarana yang lengkap, relevan, mutakhir, canggih dan bertaraf internasional. (Perlu dilakukan telaah terhadap sarana dan prasarana yang ada saat ini dan dilakukan modernisasi)